Saturday 24 August 2013

MENGELOLA DAN MEMANFAATKAN SAMPAH

Istilah Sampah pasti sudah tidak asing lagi di telinga kita, terbayang dan terlintas dalam benak kita berupa tumpukan barang limbah yang tidak sedap dilihat serta beraroma busuk menyengat. Sampah diartikan sebagai material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah adalah zat kimia, energi atau makhluk hidup yang tidak mempunyai nilai guna dan cenderung merusak. Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak (wikipedia). Sampah dapat berada pada setiap fase / materi, yaitu fase padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam fase cair dan gas, terutama dalam fase gas sampah ini disebut sebagai emisi berkait dengan polusi. Bila sampah masuk ke dalam lingkungan (ke air, ke udara dan ke tanah) maka kualitas lingkungan akan menurun. Peristiwa masuknya sampah ke lingkungan inilah yang dikenal sebagai peristiwa pencemaran lingkungan (Pasymi). Berdasarkan sumbernya sampah terbagi menjadi sampah alam, sampah manusia, sampah konsumsi, sampah nuklir, sampah industri, dan sampah pertambangan. Sedangkan menurut sifatnya sampah dibagi menjadi dua yaitu; 1) sampah organik atau sampah yang dapat diurai (degradable) contohnya daun-daunan, sayuran, sampah dapur dll, 2) sampah anorganik atau sampah yang tidak terurai (undegradable) contohnya plastik, botol, kaleng dll. Sampah di Perkotaan Dewasa ini sampah selalu identik dengan permasalahan dibelahan dunia manapun. Problem klasik sampah selalu dihadapi oleh penduduk dunia, tetutama di wilayah perkotaan. Hal ini disebabkan kerena usaha mengurangi volume sampah lebih kecil dari pada laju produksinya. Sehingga keberadaan sampah semakin menumpuk di setiap penjuru lingkungan perkotaan. Dengan volume timbunan sampah berlebihan menyebabkan kegiatan pengangkutan dan mengolah di TPA diluar kapasatitas yang ada. Sebagai dampak langsung maupun tidak langsung bagi penduduk dilingkungan perkotaan, khususnya yang berdekatan dengan lokasi penumpukan sampah. Dampak langsung adalah timbulnya berbagai penyakit menular, bau yang tidak enak, serta mengganggu kebersihan dan keindahan lingkungan. Adapun dampak tidak langsungnya adalah bahaya banjir yang disebabkan oleh terhambatnya arus air selokan dan sungai karena karena terhalang timbunan sampah . Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi volume sampah yang lebih baik dari cara pembakaran. Empat ( 4R ) prinsip yang dapat digunakan dalam menangani masalah sampah : Reduce (Mengurangi); upayakan meminimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Re-use (Memakai kembali); pilihlah barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang yang disposable (sekali pakai, buang). Recycle (Mendaur ulang); barang yang sudah tidak berguna lagi, bisa didaur ulang sehingga bermanfaat serta memiliki nilai tambah. Perlu diingat tidak semua barang bisa didaur ulang, namun saat ini sudah banyak industri formal dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang yang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomis. Replace (Mengganti); Ganti barang barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama. Gunakn barang-barang yang lebih ramah lingkungan, misalnya, ganti kantong keresek kita dengan keranjang bila berbelanja, dan jangan pergunakan styrofoam karena kedua bahan ini tidak bisa didegradasi secara alami. Dengan menerapkan beberapa prinsip diatas, bisa dipastikan volume sampah yang ada dipermukaan bumi dapat dikendalikan. Lingkungan akan lebih indah, bersih dan sehat. Hal ini sebagai wujud partisipasi dan kepedulian terhadap lingkungan, sehingga akan memperpanjang usia bumi. Saat ini disekitar kita sudah banyak masyarakat yang peduli akan pengelolaan sampah, pemanfaatan sampah, dengan menggunakan 4 prinsip di atas. Sampah yang selama ini biasanya kita dibuang begitu saja, ternyata masih bisa diolah kembali antara lain dalam bentuk produk kerajinan yang bernilai ekonomi, bercita rasa seni dan unik. Sebagai contoh, Hendrati ( 53 ) warga Karanggeneng, Boyolali, seorang ibu rumah tangga dengan 6 orang anak, PNS di Subdin UKM Kab. Boyolali, merupakan sosok yang kreatif dalam pemanfaatan sampah. Dari tangannya sampah atau limbah ini ternyata bisa dimanfaatkan menjadi barang yang bernilai ekonomis, dan bisa menambah penghasilan. Bahkan dari kegiatan pemanfaatan limbah ini Hendrati mendapatkan penghargaan dari Meneg Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar. Hendrati, mengawali usaha pemanfaatan limbah dengan membuat usaha kerajinan dengan bahan baku dan daur ulang limbah koran bekas. Usaha dirintis sekitar satu setengah tahun yang lalu. Dengan bahan kertas koran yang selama ini diacuhkan, dibiarkan menumpuk, atau hanya dijual kilo-an dengan harga sekitar Rp. 1800 per/ kg, ternyata melalui tangan Hendrati bisa disulap menjadi kerajinan yang sangat menarik dan bermanfaat, seperti tempat payung, box tisu, dan vas bunga dll. Dengan kreativitas yang dimiliki, Hendrati bisa membuat barang limbah menjadi sesuatu yang sangat berguna. Tidak hanya kertas koran bekas yang dia sulap. Setelah berkutat dengan limbah koran bekas, Hendrati mulai mencoba berkarya dengan berbagai limbah pertanian, seperti biji – bijian, kulit jagung, pelepah batang pisang, tangkai padi. Selama ini kita menganggap kulit jagung, pelepah batang pisang tidak bernilai ekonomis, akan tetapi oleh Hendrati, barang – barang tersebut bisa dibuat menjadi bunga buatan, bros, pigura dan masih banyak lagi. Belum lagi bila kita melihat salah satu karya Hendrati berupa hiasan dinding yang terbuat dari anyaman lidi. Batang – batang lidi dianyam sedemikian rupa, dan dihias dengan bunga- bunga yang terbuat dari pelepah pisang, biji – bijian. Hasilnya bisa digunakan sebagi hiasan dinding yang eksotis dan sangat ramah lingkungan. Salah satu karya Hendrati yang menghantarnya hingga meraih penghargaan dari Meneg Lingkungan Hidup berupa miniatur binatang mirip katak yang dinamakan “Timi”. Timi terbuat dari kulit buah jagung ( klobot ) yang dikumpulkan di daerah sekitar Tlatar. Kulit buah jagung yang selama ini hanya sebagai bahan bakar, bisa disulap mejadi barang pajangan yang juga berfungsi sebagai tempat pensil. Produk tersebut langsung laris di pasaran dengan harga jual berkisar Rp. 20.000,- / buah. Dalam sehari, produk “ Timi “ yang dihasilkan sekitar 50 buah. Saat ini dalam proses pembuatannya telah mempekerjakan 5 orang. Kerajinan ini telah dipasarkan ke beberapa kota seperti Jakarta, dan kota lain di Jawa serta Bali. Daya kreativitas yang dimiliki oleh Hendrati dalam pemanfaatan barang – barang tersebut, menimbulkan ketertarikan beberapa pihak. Beberapa ibu rumah tangga saat ini terpikat untuk mempelajari pemanfaatan limbah tersebut. Di sela – sela rutinitas rumah tangga, mereka meluangkan waktu untuk belajar membuat barang kerajinan. Semangat dan kreativitas yang dimiliki Hendrati tentunya dapat sebagai contoh dan pantas untuk ditiru, disamping membantu dalam memecahkan permasalahan lingkungan seperti sampah, ternyata sangat membantu peningkatan penghasilan rumah tangga. Terlebih lagi pada masa – masa krisis ekonomi saat ini, kreatifitas dan terobosan untuk menciptakan pekerjaan sangat diperlukan. disarikan dari Majalah Boyolali Tersenyum

BERKEBUN DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH RT

Sebenarnya untuk berkebun tidak perlu modal yang besar. Apalagi kalau hanya untuk sekedar hobi yang ingin ditekuni dengan serius. Di sekeliling kita, banyak benda-benda tidak terpakai,bahkan seringkali bisa mencemari lingkungan. Dan benda-benda begitu itu, bisa digunakan dalam hobby berkebun ini. Tentu saja tidak semua bisa didapat dari limbah rumah tangga. Ada yang memang harus dibeli baru. Dan beberapa barang yang sudah teman saya gunakan bisa dilihat di bawah ini. Berikut benda-benda yang teman saya gunakan dalam berkebun bunga dan sayur: 1. Skop Kecil Taman Skop kecil ini sangat berguna saat anda ingin mencampur media tanam. Misalnya Tanah humus : Pasir : Sekam Bakar sebanyak 1 : 1 : 1. Caranya gampang, dengan sekop ini, masukkan ke wadah apa saja, bisa kaleng bekas atau pot bunga, isi penuh masing masing bahan dalam satu pot, lalu curahkan ke tempat pengadukan. Aduk dengan skop kecil ini, begitu sudah merata, media bisa dimasukkan ke dalam pot penanaman atau pot untuk semai atau tray penyemaian/pembibitan. Berguna sekali waktu memindahkan tanaman dari pot pembibitan ke media tanam permanen, penyekopan yang dalam mencegah rusaknya akar saat pemindahan, ini mencegah tumbuhan anda stress pasca pindah. Di tempat teman saya, harga skop kecil begini beragam, dari yang 50- ribu sampai ratusan ribu ada. Di toko-toko material terkadang ada. Di Mall juga biasanya ada peralatan untuk gardening ini. 2. Tray Pembibitan Kalau ini tidak mutlak diperlukan. Tapi ada keuntungan memakai tray pembibitan ini. Selain harganya cukup murah (sekitar 35 ribuan), dan bisa berulang kali dipakai. Kemudian di bagian bawah setiap tray pembibitan ada lubang untuk sirkulasi air. Ini sangat bagus, karena untuk menyemai bibit memang diperlukan kelembaban, namun kalau media terlalu basah, benih tidak akan tumbuh, malahan busuk. Jadi dengan tray pembibitan yang memang dirancang untuk ini, masalah kelembaban benih bisa anda tangani dengan lebih sempurna, asal rutin disiram (1 kali sehari - tergantung cuaca panas atau mendung) 3. Botol Plastik Bekas Botol botol plastik bekas minuman Bertekanan tinggi (Cola-Cola, Pepsi, Pocari Sweat dll) cenderung lebih tebal dan tahan dibanding botol air mineral biasa. Tapi kedua jenis botol minuman plastik bekas ini bisa anda manfaatkan untuk menyemai. Biasanya untuk menyemai satu jenis tanaman, yang tidak terlalu banyak, saya gunakan botol plastik bekas ini. Hanya ingat untuk melubangi bagian bawah botol plastik. Bisa dengan pisau, cutter atau solder listrik. Jadi, misanya saya ingin menyemai benih Poppy. Karena benih/biji poppy ini sangat halus, lebih halus dari gula pasir, saya mencampurnya di dalam kotak korek api dengan 3/4 bagian pasir putih. Lalu saya kocok perlahan. Kemudian benih/biji yang sudah tercampur dengan pasir itu saya tebar merata di dalam botol plastik bekas yang sudah saya isi dengan media semai ini. Tujuan penambahan pasir adalah agar biji/benih yang halus itu tidak tumbuh saling berdempetan. Tapi masih punya ruang untuk akar masing-masing untuk tumbuh sendiri. Ini sangat membantu sewaktu akan dipindah ke tempat tumbuh permanennya kelak. 4. Aluminium Foil Tray Ini juga bahan bekas yang kadang bisa jadi masalah kalau tidak langsung digunakan. Kalau dibuang sembarangan, bisa terisi air yang menjadi sarang nyamuk. Susah terurai karena dari logam. Bekas Klapertart atau puding ini sering juga saya jadikan wadah untuk menyemai benih tanaman. Dan jangan lupa juga, tetap bolongi bagian bawahnya untuk sirkulasi air yang berlebih. Lihat sendiri, dengan bahan-bahan bekas ini benih yang tumbuh sama baiknya dengan di media tray yang spesial dibuat untuk pembibitan. 5. Gunting Tanaman Aneka bentuk dan jenis gunting tanaman ini bisa anda temukan di toko-toko tanaman. Gunanya sangat banyak. Misalnya untuk memotong bagian tanaman yang tumbuh tidak sehat, karena virus tanaman atau rusak dimakan serangga. Kemudian untuk memotong bunga indah yang hendak anda jadikan bunga pajangan di pot berisi air. Atau untuk memangkas bonsai anda. Juga digunakan untuk membentuk percabangan baru. Saat panen Kacang panjang dan suyuran lain. harganya beragam, dari yang 20 ribuan sampai yang 100 an ribu ada, Tidak perlu yang mahal saya kira, yang penting kuat dan tajam. Adenium pada gambar di atas, bonggolnya sudah sangat besar, kemudian percabangannya banyak dengan gaya menjulang ke atas. Saya ingin membentuknya lebih rindang, artinya lebih pendek, dan lebih lebat ke arah samping. Caranya adalah percabangannya diperbanyak. Untuk itu saya gunting percabangannya untuk merangsang pertumbuhan cabang baru. Biasanya untuk setiap cabang yang dipotong akan muncul 2 tunas cabang baru. Perhatikan baik-baik, gunting anda harus bersih dan oles batang yang sudah dipotong dengan fungisida, ini untuk mencegah bekas potongan membusuk. 6. Sarung Tangan Karet Sarung Tangan karet merk produsen Kondom Terkenal: Young Young Sarung tangan karet termasuk peralatan yang perlu dan tidak perlu. Bagi saya, sebenarnya kurang nyaman megang-megang tanah dengan sarung tangan karet ini. Karena sarung tangan karet menghilangkan fungsi kulit sebagai indra perasa saya. Tapi kalau memikirkan berapa banyak telur cacing yang bisa melekat di jari-jari saya, yang kalau tidak tercuci bersih bisa masuk ke dalam tubuh saya dan buka perternakan cacing di dalam tubuh saya, saya beli juga sarung tangan karet. Mungkin faktor kebiasaan ya. Lama-lama kalau sudah terbiasa pakai sarung tangan karet ini saya kira, kepekaan yang saya rasakan akan meningkat. Ibaratnya laki-laki yang pada awalnya merasa gak enak kalau pakai kondom, lama-lama karena kebiasaan, malah kecanduan pakai kondom. Hihihihihihihi 7. Jarum Suntik Bekas Tinta Printer Refill, Insektisida, Hormon Pertumbuhan, Fungisida dan Pupuk Serangga bisa membantu penyerbukan tanaman bunga dan sayuran anda sehingga berbunga dan berbuah. Namun ada juga serangga yang tidak diinginkan yang bisa membuat bunga anda rusak. Hujan yang berlebihan seperti di masa-masa sekarang ini, sangat rentan bagi bunga-bunga untuk terkena jamur. Kemudian untuk membantu penyemaian dan membantu menghilangkan stress tanaman pasca pemindahan media tidak mutlak sih, diperlukan juga hormon pertumbuhan. Intinya, Serangga bisa diatasi dengan insektisida yang pemakaiannya harus sesuai dengan petunjuk pemakain di kemasan. Saya menghindari hal ini untuk tanaman sayur. Namun untuk bunga, terkadang saya menyerah. Zinia yang semula tumbuh gemuk montok, tiba-tiba keriting karena habis dihisap jangkrik jangkrik dan belalang. Kadang semut juga. Mau tak mau saya pakai insektisida. Harganya cukup murah. sekitar 25 ribuan. Dengan dosis pemakain 1 - 2 ml untuk 1 liter air. Pemakaian yang dibawah dosis bisa membuat serangga hama menjadi kebal. Untuk itu harus cermat. Nah, untuk mengukur ketepatan dosis inilah, saya perlu alat ukur yang akurat. Tidak mungkin pakai gelas takar kan. Jadi solusinya ada di jarum suntik tumpul bekas tinta suntik printer desjet. Jarum suntik yang bisa dipakai adalah yang mempunyai skala - tanda ukuran cc/ml. Hormon pertumbuhan, terkadang saya pakai untuk memacu pertumbuhan tunas baru pada tanaman yang baru saya gunduli karena rusak dimakan hama. Bisa juga digunakan untuk merangsang pertumbuhan akar sewaktu akan membuat stek. Juga kalau mau, bisa untuk merendma benih/biji yang keras, supaya lebih gampang tumbuh. Untuk Pupuk daun dan bunga, yang jenis powder itu kebanyakan saya terapkan pada anggrek species yang saya tempel di pohon mangga di sebelah rumah. Untuk memberi nutrisi tambahan bagi anggrek yang ditanam menempel ke pohon ini, saya menggunakan pupuk daun dan bunga. Kalau untuk yang ditanam di pot, bisa menggunakan pupuk slow release semacam Dekastar. 8. Sprayer dan Baki Plastik Baki-baki plastik itu tidak saya beli untuk pembibitan. Tapi sudah ada di tempat saya. Mungkin dulunya bekas tempat dokumen atau apa. Yang pasti jumlahnya ada sekitar 5 - 6 unit, dan semuanya nganggur. Maka daripada nganggur, saya jadikan tempat penyemaian benih. Caranya saya lapisi dulu dengan plastik kresek bekas, saya lubangi kecil kecil saja dengan paku untuk sirkulasi air, dan saya masukkan tanah ke baki-baki itu. Lalu saya menyemai biji-biji yang cukup banyak jumlahnya tapi satu jenis. Misalnya Tomat - seperti pada gambar. Sprayer sangat berguna. Ini termasuk wajib kalau menurut saya. Yang seperti punya saya diatas, pakai pompa udara, sehingga untuk menyemprot tanaman lebih gampang dan tidak melelahkan. Harganya sekitar 50 an ribu. Saya beli 2. Satu untuk menyiram benih-benih yang baru disemai. Supaya benihnya tidak hanyut kalau disiram dengan air langsung. Kemudian juga mencegah penyiraman yang berlebihan. Satu sprayer lagi saya gunakan hanya untuk insektisida, fungisida, pupuk dan hormon. Hindari untuk menyemprot benih/biji dengan bahan-bahan kimia. Pakailah selalu air yang bersih dan sehat. Kalau anda lihat di atas itu. Untuk awal mulai berkebun anda hanya butuh dana sekitar: Skop Taman - 50.000,- Tray Pembenihan - 35.000,- Sprayer - 50.000,- Gunting Taman - 50.000,- Sarung Tangan karet - 35.000 Insektisida - 25.000 Fungisida - 25.000 Hormon - 25.000 Pupuk Daun dan Bunga - 30.000 Total Untuk Peralatan - 290.000,- Tidak sampai Rp. 300.000,- untuk peralatan berkebun. Bandingkan dengan sekali duduk di restoran mahal. Harga Benih tanaman juga saya kira terjangkau. Tergantung jenis dan metode pembelian anda. Tidak perlu lahan besar kok, di lahan sempit juga bisa. Yang penting ada kemauan dan kreatifitas. Lain-Lain Banyak limbah rumah tangga lain yang bisa dimanfaatkan, misalnya cangkang telur, tray tempat telur dari kertas, gelas pecah, limbah ikan, daging atau makanan basi untuk pupuk kandang, dan lain sebagainya yang akan kita tulis di artikel artikel lain.

DAFTAR ISTILAH EPIDEMIOLOGI KESLING

Berikut adalah daftar istilah Epidemiologi Kesling menurut abjad..
A
Antiseptik; Cairan Antiseptik ; Upaya pencegahan infeksi dengan cara membunuh / menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada kulit dan jaringan tubuh lainnya
Agent infeksius; Organisme yang menyebabkan bibit penyakit
Abortion; Pengeluaran hasil konsepsi dari uterus sebelum janin keluar
Acne; Peradangan pada kulit
Antigenisitas; kesanggupan organisma untuk merangsang reaksi imunologis dalam penjamu. Beberapa organisma mempunyai antigenisitas Iebih kuat dibanding yang lain. Jika menyerang pada aliran darah (virus measles) akan lebih merangsang immunoresponse dan yang hanya menyerang permukaan membrane (gonococcus)
Audit lingkungan hidup; Evaluasi yang dilakukan untuk menilai ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap persyaratan hukum dan kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah.
Amdal (Analisis mengenai dampak lingkungan); kajian mengenai dampak penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
Ancaman serius; ancaman yang berdampak luas terhadap lingkungan hidup dan menimbulkan keresahan masyarakat.
Angka kesakitan; Jumlah orang yang sakit
Angka Insiden (Insidence rate); Jumlah kasus/ angka insiden, Nilai hasil bagi, antara jumlah penderita baru dg jumlah person dlm populasi yg ditentukan
Angka kematian kasus; Orang yang meninggal karena suatu penyakit
Attack Rate; Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu saat dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada saat yang sama.
Angka Prevalensi (Prevalensi rate); Nilai hasil bagi, antara jumlah penderita (lama+baru) dengan jumlah person dalam populasi yg ditentukan.


B
Bahan berbahaya dan beracun (B3) : Zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain.
Baku mutu lingkungan hidup; Ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup.
Bakteri pathogen; Bakteri yang dapat menimbulkan penyakit



C
Carier (pembawa penyakit); Individu yang Mengandung bibit penyakit tanpa menunjukkan gejala klinis yang jelas dan berpotensi sebagai penularan penyakit.
Cretinisin; Tertahannya pertumbuhan fisik dan mental
Cronik; Menetap untuk periode yang panjang
Case Fatality Rate; Persentase  dari jumlah penderita penyakit dan meninggal karenanya.
Chemopraphilaxis; Pemberian bahan kimia untuk mencegah pertumbuhan/perkembangan infeksi.
Cleaning; Pembersihan dengan air panas, sabun atau deterjen yang sesuai, mengisap debu/agent menular.
Communicable disease (penyakit menular); Penyakit yg disebabkan oleh agent penyebab menular atau hasil racunnya.
Communicable  period; Waktu penularan selama waktu tertentu dimana agent menular dapat dipindahkan.
Contact (hubungan); Orang/hewan yang telah berhubungan dengan orang/hewan terinfeksi atau ligkungan yg terkontaminasi.
Contamination (kontaminasi); Adanya agent menular pada permukaan tubuh/pakaian /tempat tidur/alat bedah/makanan/minuman dan lain-lain.







D
Disease; Penyakit
Diagnosis; Penentuan suatu penyakit
Dysplasia; Kelainan perkembangan
Desinfektion (desinfeksi); Mematikan agent menular dengan bahan kimia, alat/cara yang bersifat fisik yg mengena secara langsung diluar tubuh.
Desinfestation (memusnahkan hewan kecil); Semua proses secara fisik/kimia untuk memusnahkan hewan kecil yang tidak dikehendaki.
Desinfektan (cairan desinfektan); Upaya untuk membunuh bibit penyakit di luar tubuh manusia dengan menggunakan bahan kimia
Daya dukung lingkungan hidup; Kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia, makhluk hidup lain, dan keseimbangan antarkeduanya.
Daya tampung lingkungan hidup; Kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya.
 Dumping (pembuangan); Kegiatan membuang, menempatkan, dan/atau memasukkan limbah dan/atau bahan dalam jumlah, konsentrasi, waktu, dan lokasi tertentu dengan persyaratan tertentu ke media lingkungan hidup tertentu.
Dampak lingkungan hidup; Pengaruh perubahan pada lingkungan hidup yang diakibatkan oleh suatu usaha dan/atau kegiatan.
Dissability Limitation (Pembatasan kecacatan); Tindakan penatalaksanaan terapi yang adekuat pada pasien dengan penyakit yang telah lanjut untuk mencegah penyakit menjadi lebih berat, menyembuhkan pasien, serta mengurangi kemungkinan terjadinya kecacatan yang akan timbul. Contoh : Pengobatan dan perawatan yang sempurna agar penderita sembuh dan tak terjadi komplikasi, misalnya menggunakan tongkat untuk kaki yang cacat.

E
Early Diagnosis And Prompt Treatment (Penegakkan diagnosa secara dini dan pengobatan yang cepat dan tepat); Tindakan menemukan penyakit sedini mungkin dan melakukan penatalaksanaan segera dengan terapi yang tepat. Contoh : Pada ibu hamil yang sudah terdapat tanda – tanda anemia diberikan tablet Fe dan dianjurkan untuk makan makanan yang mengandung zat besi, Mencari penderita dalam masyarakat dengan jalan pemeriksaan . Misalnya pemeriksaan darah, rontgent paru.

Epidemi; Timbulnya suatu penyakit yang menimpa sekelompok masyarakat atau suatu wilayah dengan angka kejadian yang melebihi angka normal dari kejadian penyakit tersebut.
Endemi; Suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan ( umumnya penyakit ) yang frekuensinya pada suatu wilayah tertentu menetap dalam waktu yang lama.
Epizootie; Epidemi pada binatang
Edema; Pembengkakan yang disebabkan oleh penumpukan cairan pada jaringan tubuh. 
Efek Samping (Side Effect); Daya kerja atau efek obat (atau vaksin) yang tidak diharapkan. Istilah ini biasanya berhubungan dengan dampak buruk seperti sakit kepala, ruam, atau kerusakan hati. 
Elektrolit (Electrolyte); Zat mineral yang sangat penting untuk fungsi tubuh normal. Elektrolit sering hilang waktu muntah-muntah atau diare. 
ELISA (Enzyme-Linked Immunosorbent Assay); Tes laboratorium yang sangat peka untuk menentukan ada/tiadanya antibodi terhadap HIV dalam darah atau cairan tubuh lain. 
Emboli (Embolism); Penyumbatan pembuluh darah oleh benda asing (mis. bekuan darah, udara). 
Epidemiologi (Epidemiology); Ilmu yang mempelajari epidemi
Epitel (Epithelium); Lapisan (termasuk kulit) yang melindungi organ tubuh luar dan dalam, termasuk pembuluh darah. 
Etiologi (Etiology); ilmu yang mempelajari penyebab atau asal penyakit dan faktor-faktor yang menghasilkan atau memengaruhi suatu penyakit tertentu atau gangguan.
Ekosistem; tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh-menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup.
Ekoregion; Wilayah geografis yang memiliki kesamaan ciri iklim, tanah, air, flora, dan fauna asli, serta pola interaksi manusia dengan alam yang menggambarkan integritas sistem alam dan lingkungan hidup.



F

Fumigation (fumigasi); Proses untuk membunuh binatang tertentu dengan menggunakan bahan kimia (gas).
Farmakokinetik (Pharmacokinetik); Ilmu yang mempelajari bagaimana obat diserap dan disebarkan di seluruh tubuh 
Farmakologi (Pharmacology); Ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang obat, terutama dampaknya pada tubuh. 
Fibrosis; Kerusakan hati ditandai oleh jaringan hati berserat.
Formulasi (Formulation); Bentuk fisik obat, mis. tablet, kapsul, sirop, krim, suntikan. 
Faktor Resiko; Karakteristik, tanda atau kumpulan gejala pada penyakit yang diderita induvidu yang mana secara statistik berhubungan dengan peningkatan kejadian kasus baru berikutnya (beberapa induvidu lain pada suatu kelompok masyarakat). Dari faktor resiko inilah yang kemudian dijadikan dasar penentuan tindakan pencegahan dan penanggulangan.

G
Gejala (Symptom); Keadaan atau keluhan yang menyertai infeksi atau penyakit. 
Generalisata (Generalized); Penyebaran sangat luas 
Generik (Generic); Obat yang mempunyai kandungan aktif yang sama dengan obat merek dalam hal takaran, keamanan, kekuatan, bagaimana dipakai, mutu, kinerja dan penggunaan. 
Genotipe (Genotype); Ciri-ciri fisik yang tidak tampak dari luar, khususnya yang bersangkutan dengan susunan genetika, sebagai akibat evolusi biologi pada organisme. Cara melaksanakan tes resistansi, dengan melihat kode genetik virus untuk menentukan apakah ada mutasi yang diketahui menimbulkan resistansi. 
General And Specific Protection (Perlindungan umum dan khusus terhadap penyakit-penyakit tertentu); Tindakan yang masih dimaksudkan untuk mencegah penyakit, menghentikan proses interaksi bibit penyakit-pejamu-lingkungan dalam tahap prepatogenesis, tetapi sudah terarah pada penyakit tertentu. Tindakan ini dilakukan pada seseorang yang sehat tetapi memiliki risiko terkena penyakit tertentu. Contoh : Memberikan immunisasi pada golongan yang rentan untuk mencegah penyakit dengan adanya kegiatan Pekan Imunisasi Nasional (PIN ).



H
Hospes (Host : Tuan Rumah); Manusia atau hewan yang ditumpangi sesuatu parasit. 
Hematologi (Hematology); Ilmu yang mempelajari hal darah. 
Hematokrit (Hematocrit); Mengukur persentase volume darah yang diambil oleh sel darah merah. 
Hemoglobin (Hb); Protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen ke sel di seluruh tubuh. 
Hepatitis; Radang hati akibat virus atau alasan lain. 
Hipoglisemia (Hypoglycemia); Tingkat gula yang rendah di dalam darah. 
Hipoksemia (Hypoxemia); Tingkat oksigen dalam darah yang rendah. 
Histologis (Histological); Berhubungan dengan jaringan tubuh. Terkait HCV, perbaikan histologis berarti perbaikan pada jaringan hati, dengan penurunan pada radang atau fibrosis dalam perbandingan dengan biopsi sebelumnya. 

Hernia; Penonjolan bagian organ/ jaringan

I
Infeksi; Masuk dan berkembangbiaknya bibit penyakit / parasit sampai awal munculnya gejala.

Infektivitas; Penyebaran virus maksimal dengan tetes-tetes semprotan selama masa prodromal (stadium kataral).
Infeksi Nosokomial; Infeksi yang terjadi saat dirawat di rumah sakit.
Imunitas (Kekebalan tubuh); Sistem mekanisme pada organisme yang melindungi tubuh terhadap pengaruh biologis luar dengan mengidentifikasi dan membunuh patogen serta sel tumor.
Insiden rate (Angka kejadian); Jumlah seluruh kasus baru yang muncul pada sebuah kasus dalam rentang waktu tertentu. Kasus yang di maksud di sini adalah pengukuran terhadap kejadian penyakit baik dari segi umur, jenis kelamin, kehidupan sosial ekonomi, dan dari segi lainnya.
Individu yang kebal; Orang yang memiliki antibodi.
Infeksi yang tidak kelihatan; Terjadinya infeksi pada penjamu tanpa disertai gejala klinis yang jelas.
Insomnia : Kelainan/kesulitan tudur. 
Insulin : Hormon yang mengatur metabolisme karbohidrat. 
Isolasi; Pemisahan penderita penyakit infeksi dari orang-orang sehat di sekitarnya untuk menghindari terjdinya penularan. 
Interaksi (Interaction) : Dampak yang dapat terjadi bila satu obat dipakai bersamaan dengan obat lain atau dengan makanan tertentu, atau dengan jamu/suplemen/narkoba
Izin lingkungan; Izin yang diberikan kepada setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan yang wajib amdal atau UKL-UPL dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai prasyarat untuk memperoleh izin usaha dan/atau kegiatan.
.   

Instrumen ekonomi lingkungan hidup; Seperangkat kebijakan ekonomi untuk mendorong Pemerintah, pemerintah daerah, atau setiap orang ke arah pelestarian fungsi lingkungan hidup.
Izin usaha dan/atau kegiatan; Izin yang diterbitkan oleh instansi teknis untuk melakukan usaha dan/atau kegiatan.



J
Jalan masuk infeksi; Jalan masuknya mikroorganisme
Jalan keluar infeksi; Tempat leuarnya mikroorganisme dari reservoir
Jalur penyebaran infeksi; Jalur yang dapat menyebarkan mikroorganisme ke berbagai tempat.
Jaringan (Tissue); Satu kumpulan sel yang sejenis yang bertindak bersama-sama untuk mengerjakan fungsi tertentu. Ada empat jaringan dasar di dalam tubuh, yakni epitelium, sendi penyambung, otot dan saraf. 


K
Kontak;   berhubungan Individu yang berhubungan dengan individu/ binatang yang sakit / lingkungan yang tercemar dan dapat menyebabkan infeksi
Kontaminasi; Tercemar bibit penyakit, Bibit penyakit ditemukan pada permukaan tubuh, tempat tidur, pakaian, mainan,alat kesehatan, makanan dan minuman.
Karantina (Pembatasan aktivitas); Tempat penampungan yang lokasinya terpencil guna mencegah terjadinya penularan (pengaruh dsb) penyakit dsb, tempat utnuk menahan ternak impor yang baru dating dari luar negeri, guna mencegah penyebaran penyakit menular.
Kandida (Candida): Jamur yang menyerupai ragi dapat menyebabkan infeksi pada manusia.
Kandidiasis (Candidiasis) : Infeksi akibat jamur dari keluarga Kandida, umumnya  Candida  albicans
Komplikasi; Perpaduan beberapa penyakit yang terdapat pada tubuh manusia yang disebabkan oleh keadaan penyakit lama, misalnya penyakit Maag yang menimbulkan Penyakit Liver kemudian berubah menjadi sirosis yang dapat menyebabkan Penyakit Jantung.
Kekebalan kelompok; Kemampuan suatu kelompok untuk menangkal penyebaran penyakit
Kajian lingkungan hidup strategis (KLHS);  Rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana, dan/atau program.
Kriteria baku kerusakan lingkungan hidup; Batas perubahan sifat fisik, kimia, dan/atau hayati lingkungan hidup yang dapat ditenggang oleh lingkungan hidup untuk dapat tetap melestarikan fungsinya.
Kerusakan lingkungan hidup; Perubahan langsung dan/atau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia, dan/atau hayati lingkungan hidup yang melampaui kriteria baku kerusakan lingkungan hidup.

Kearifan Lokal; Nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat untuk antara lain melindungi dan mengelola lingkungan hidup secara lestari.

Konservasi sumber daya alam; Pengelolaan sumber daya alam untuk menjamin pemanfaatannya secara bijaksana serta kesinambungan ketersediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai serta keanekaragamannya.

Kriteria baku kerusakan lingkungan hidup; Ukuran batas perubahan sifat fisik, kimia, dan/atau hayati lingkungan hidup yang dapat ditenggang oleh lingkungan hidup untuk dapat tetap melestarikan fungsinya.

L
Lingkungan hidup; Kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
Limbah bahan berbahaya dan beracun, (limbah B3); Sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung B3.


M
Mortalitas (Kematian); Angka perhitungan kematian dilakukan secara menyeluruh tanpa memperhatikan kelompok-kelompok tertentu di dalam populasi dengan tingkat kematian yang berbeda-beda.
Morbilitas (Kesakitan);
Morbiditas; derajat sakit, cedera atau gangguan pada suatu populasi morbiditas juga merupakan suatu penyimpangan dari status sehat dan sejahtera atau keberadaan dari suatu kondisi sakit, biasanya dinyatakan dalam angka prevalensi atau insidensi yang umum sedangkan mortalitas adalah jumlah kematian yang terjadi dalam suatu populasi.
Masyarakat hukum adat; Kelompok masyarakat yang secara turun temurun bermukim di wilayah geografis tertentu karena adanya ikatan pada asal usul leluhur, adanya hubungan yang kuat dengan lingkungan hidup, serta adanya sistem nilai yang menentukan pranata ekonomi, politik, sosial, dan hukum.

Masa penularan ; waktu penukaran
Masa Inkubasi ( masa tunas); Waktu antara masuknya suatu bibit penyakit kedalam tubuh sampai yimbulnya gejala-gejala penyakit.


N
Normochramia; Warna normal eritrosit.

Notalgia; Nyeri bagian belakang.

O
Osteosis ; Pembentukan jaringan bertulang

P
Pandemi; Keadaan dimana masalah kesehatan, frekuensinya meningkat dalam waktu yang singkat dan penyebarannya pada wilayah yang luas
Patogenisitas; Kemampuan bibit penyakit untuk menimbulkan reaksi pada penjamu sehingga timbul penyakit.
Penderita (orang sakit); Orang yang menderita suatu penyakit.
Personal hygiene; Kebersihan pribadi, tindakan pencegahan individu untuk meningkatkan kesehatan serta membtasi menyebarnya PM (penyakit menular).
Prevalen; Seberapa sering suatu penyakit atau kondisi terjadi pada sekelompok orang. Prevalensi dihitung dengan membagi jumlah orang yang memiliki penyakit atau kondisi dengan jumlah total orang dalam kelompok.

Prognosis; Ramalan kemungkinan penyakit.
Penegakkan diagnosa secara dini dan pengobatan yang cepat dan tepat (early diagnosis and prompt treatment); Tindakan menemukan penyakit sedini mungkin dan melakukan penatalaksanaan segera dengan terapi yang tepat.

Pemulihan Kesehatan (rehabilitation); Tindakan yang dimaksudkan untuk mengembalikan pasien ke masyarakat agar mereka dapat hidup dan bekerja secara wajar, atau agar tidak menjadi beban orang lain. Contoh : Mengembangkan lembaga-lembaga rehabilitasi dengan mengikutsertakan masyarakat. Misalnya, lembaga untuk rehabilitasi mantan PSK, mantan pemakai NAPZA dan lain-lain.


Penyakit Menular (Communicable diseases); Penyakit yang disebabkan oleh bibit penyakit kepada manusia, baik secara langsung atau tidak langsung.
Penyakit Infeksius; Penyakit yang manifestasi secara klinis sebagai akibat dari infeksi.
Pneumophythorax; Adanya udara, gas dan nanah di cavum fleura
Poly; Pertumbuhan yang menonjol dari embrana mukosa
Polyuria; Sekresi urine yang berlebihan.
Parasit; Organisme (mahkluk hidup) yang hidupnya menumpang pada mahkluk hidup lain dan merugikan mahluk hidup yang ditumpanginny
Penelitian Eksperimen atau Percobaan (experiment research); kegiatan percobaan (eksperiment), yang bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruhyang timbul, sebagai akibat dari adanya perlakuan tertentu. Ciri khusus dari penelitian eksperimen adalah adanya trial. Percobaan itu berupa perlakuan atau intervensiterhadap variabel. Dari perlakuan tersebut diharapkan terjadi perubahan atau pengaruh terhadap variabel yang lain.

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; Upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum.
Pembangunan Berkelanjutan; Upaya sadar dan terencana yang memadukan aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi ke dalam strategi pembangunan untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan.

Pelestarian fungsi lingkungan hidup; Rangkaian upaya untuk memelihara kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.

 Pencemaran lingkungan hidup; Masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan.

Pengelolaan Limbah B3; Kegiatan yang meliputi pengurangan, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan, dan/atau penimbunan.

Perusakan Lingkungan Hidup; Tindakan orang yang menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik, kimia, dan/atau hayati lingkungan hidup sehingga melampaui kriteria baku kerusakan lingkungan hidup.

Perubahan Iklim; Berubahnya iklim yang diakibatkan langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia sehingga menyebabkan perubahan komposisi atmosfir secara global dan selain itu juga berupa perubahan variabilitas iklim alamiah yang teramati pada kurun waktu yang dapat dibandingkan.

            Pelestarian Fungsi Lingkungan Hidup; rangkaian upaya untuk memelihara kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.


R
Reservoir (habitat/ tempat tinggal); Habitat pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme berupa manusia, binatang dan lingkungan.

Rentan; mudah
Repellent; Bahan kimia yang diaplikasikan pada kulit/pakaian/tempat lainnya utk mengurangi penyerangan arthopoda, larva cacing, dsb.

Report of disease; Laporan resmi atas terjadinya penularan penyakit pd manusia/hewan

Resistence; mekanisme tubuh membuat perlawanan atas penyerangan agent.

Rodenticide; Bahan kimia utk memusnahkan rodensia (binatang pengerat sebangsa tikus).



S
Sterilisasi; Tindakan untuk membunuh kuman patogen beserta sporanya.
Sporadik; Keadaan dimana masalah kesehatan, frekuensinya berubah menurut keadaan waktu.
Sumber Infeksi  :  Tempat bibit penyakit
Survilans penyakit; Pengawasan penyakit
Studi Cross Sectional (Survey cross sectional); Suatu penelitian untuk mempelajari dinamikakorelasi antara factor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan,observasional atau pengumpukan data sekaligus pada suatu saat (point timeapproach).
Studi Kasus Kontrol (Penelitian “Case Control”); Suatu penelitian (survey) analitik yangmenyangkut bagaimana faktor risiko dipelajari dengan menggunakan pendekatan“retrospektif”.
Studi Kohort (Penelitian cohort atau sering disebut penelitian prospektif); Suatu penelitian survey (non eksperimen) yang paling baik dalam mengkaji hubunganantara risiko dengan efek (penyakit).
Susceptible; Orang/hewan yg dianggap tdk punya kekebalan yg cukup utk melawan agent pathogen.

Suspect case;  Orang yg dicurigai menderita suatu penyakit.

Sengketa lingkungan hidup; Perselisihan antara dua pihak atau lebih yang timbul dari kegiatan yang berpotensi dan/atau telah berdampak pada lingkungan hidup.


T
Tersangka; Penderita suatu penyakit
Tingkat Infeksius; Tingkat kemudahan dari bibit penyakit ditularkan dari satu penjamu ke penjamu lain.
Tempat/ peralatan yang terinfeksi; Alat/ tempat yang memberikan antropoda u/ berteduh.

Transmission Of Infectious Agent; Cara atau mekanisme di mana agent menyebar dr sumber atau reservoir ke manusia.



U
Upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup (UKL-UPL); Pengelolaan dan pemantauan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiat
V
Virulense Tingkat patogen suatu agent atau kemampuan uk menyerang & merusak jarigan pejamu.

Vektor; Hewan (serangga dsb) yg menjadi perantara menularnya (pembawa dan penyebar) penyakit.

Z
Zoonosis; Infeksi atau penyakit menular diularkan dari hewan ke pejamu.